Disfungsi dasar panggul termasuk yang
sering dikeluhkan wanita pasca melahirkan. Sayangnya, masalah kesehatan
pada panggul wanita kurang diperhatikan. Padahal kalau tidak segera
ditangani, kelainan dasar panggul ini dapat menurunkan kualitas hidup
perempuan.
Saat ini, pihak kedokteran sudah
menggunakan sistem skoring terkini untuk memprediksi terjadinya kelainan
otot dasar panggul. Ujar dr. Budi “Metode skoring lakukan pengembangan
di rumah sakit Womens Health Center, RSCM Kencana. Bila metode skoring
menunjukkan risiko kerusakan otot dasar panggul (levator ani) adalah
rendah, maka pasien dapat dipastikan pasien untuk memilih persalinan
normal tanpa ada rasa khawatir mengalami disfungsi kelainan dasar
panggul,”.
Lanjutnya, selain lewat metode skoring,
kelainan otot dasar panggul sebenarnya bisa dicegah oleh beberapa cara
mencegah kelainan dasar panggul pasca melahirkan, diantaranya adalah:
- Tindakan episiotomi (pemotongan perineum atau jalan lahir)lebih baik jangan dilakukan jika tak ada indikasi! Kalau terpaksa dilakukan tindakan episiotomi, maka hindari terjadinya robekan levator ani hingga mencapai derajat 3 atau 4.
- Atur pernapasan saat bumil mengejan.
- Jika pembukaan pramelahirkan telah sempurna, sebaiknya ibu hamil jangan mengejan lebih dari 65 menit.
- Usahakan selama pemeriksaan kehamilan, berat badan janin bayi dalam kandungan ibu hamil tidak melebihi angka 3.325 gram (3,325 kg).
- Ibu hamil melakukan senam kegel/senam hamil, yang berguna untuk memperkuat otot-otot dasar panggul utamanya levator ani, sehingga bisa memperkuat otot-otot saluran kandung kemih yang bisa mencegah mengompol serta menguatkan otot-otot vagina.
0 komentar:
Posting Komentar